Sabtu, 12 Januari 2013

IBUKU INSPIRASIKU

IBUKU INSPIRASIKU



Aku lahir tanpa apa-apa,
Engkaulah yang mengajariku segalanya,
Membesarkanku dengan segala upaya,
Berharap aku kan jadi orang yang berguna..

Ketika aku menangis dalam takut,
Engkaulah yang menenangkanku..
Dan ketika aku jatuh sakit,
Engkaulah yang selalu berada di sampingku..

Engkau menegurku ketika aku salah,
Engkau mengingatkanku ketika aku lupa,
Engkau menghiburku ketika aku sedih,
Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka..

Kini aku telah dewasa,
Berusaha mengejar dan meraih cita-cita,
Berharap kan menjadi orang yang berguna,
Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga..

Terima kasih ibu,
Engkaulah segalanya bagiku,
Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa,
Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa...

 
                                               Ketika banyak orang membenci ku.., Menjauhiku.., Berhenti berhubungan dekat dengan ku.., Karna sebab yang tak jelas..!
Ibuku.. adalah orang yang senantiasa berada di dekat ku..,Berada di pikiran ku.., Berada di hati ku..,
Sungguh sangat-sangat besar pengorbanan mu bagi ku..,
Kini hari besar mu telah tiba... "IBU"
Tak ada kado spesial.. di harimu.., Untuk membalas Budi baik mu..,
Kepada ku..,
Hanya doa yang dapat ku beri untuk mu.., IBUKU....(Allahummaghfir lii dzunuubi wa liwaalidayya warhamhumma kamaa rabbayaanii shaghiiraa . walijamii'il mu'miniina wal mu'minaati wal musliminna wal muslimaati al ahya-i minhum wal amwaati wataabi bainanaa wabainahum bilkhairaati . rabbighfir warham wa anta khairurraahimiina walaa haula walaa quwwata illa bilahil aliyil azhim)
Thank you Mom!







Ibu.. Inspirasiku.. Inspirasimu.. Inspirasi Dunia

Inspirasi Negeri Dunia Anjari.

Iseng browsing membuatku terdampar di Dunia Anjari. Ada satu tantangan yang membuatku tergoda untuk mencobanya. Tantangan yang mulia, karena Anjari punya misi yang luar biasa di balik tantangannya.

Menurutnya negeri ini telah kehilangan keteladanan. Benar sekali, dalam hati aku mengamininya. Entah apa yang ada dipikiran anak bangsa ini sampai-sampai masing-masing orang tidak bisa untuk tetap berada di koridor yang berlaku. Semua berlomba untuk menyimpang, walau sedikit malah menjadi sebuah kebanggaan. Tapi benarkah sudah tidak ada lagi teladan? Anjari membantahnya. Ya, aku lebih setuju lagi. Karena dunia ini tidak seperti kata pepatah, hanya selebar daun kelor.

Cobalah perhatikan sekeliling kita, buka mata kita, simak dengan telinga, cobalah melihat dari hati. Karena jika kita benar-benar melihat dengan mata hati, ternyata negeri ini masih menyimpan anak anak bangsa yang luar biasa. Yang bekerja dengan hati dan tidak menuntut pamrih. Atau seperti kata Anjari, yang memilih jalan sunyi tanpa publikasi. Dan tantangannya adalah temukan orang2 itu.

Mereka mungkin orang yang biasa-biasa saja tapi apa yang dilakukannya adalah sesuatu yang luar biasa. Temukan orangnya lalu tulis biografinya dalam bentuk artikel atau reportase, dan kirimkan ke Dunia Anjari. Karena dengan begitu misi mulia dibalik kegiatan ini Insya Allah akan terwujud, e-book yang berisi kumpulan kisah inspiratif yang bisa didownload siapa saja. Bayangkan jika ini bisa memotivasi pembaca, apa yang akan terjadi?


Mereka yang Anti NATO.

Pernah dengar iklan dengan kata NATO? Ini bukan North Atlantic Treaty Organization yang kita pelajari di pelajaran sejarah. Kalau NATO yang ini adalah No Action Talk Only. Biasanya NATO yang ini sering muncul pas kampanye pemilu atau pilkada.

Tanpa sepengetahuan kita ada sebagian orang yang anti NATO. Ketika mereka ingin bekerja, ya mereka bekerja saja. Mereka lakukan apa yang bisa mereka lakukan tanpa harus mengumumkannya ke publik. Mereka melakukannya atas dasar panggilan hati bukan demi komisi. Lihat pemulung sampah, apa jadinya Indonesia tanpa pemulung? timbunan sampah kan? Mereka tidak mengumumkan ke dunia kalo mereka yang ngumpulin sampah. Mereka tidak pernah pamer kalo merekalah yang telah ikut serta meilih dan memilah sampah. Tidak ada yang bilang terima kasih ke mereka. Dan mereka juga tidak menuntut itu. Sebagian dari mereka malah memulung karena cinta lingkungan bukan hanya karena uang.

Orang orang anti NATO ternyata banyak. Lihat saja di dunia relawan DAAI TV. Profil para relawan yang disajikan paling tidak membuka mata kita bahwa negeri ini masih menyimpan orang yang luar biasa mendedikasikan dirinya untuk kepentingan orang lain yang membutuhkan dan itu dilakukan tanpa pamrih. Dunia relawan berusaha mengajak melalui contoh nyata, bukan teori semata.

Atau pernah dengar kisah suster apung. Hanya untuk memeriksa pasiennya, dia harus menantang ombak, semua dilakukan karena bentuk pengabdiannya. Banyak sekali ternyata orang orang yang mungkin tanpa mereka sadari, perjalanan hidupnya adalah inspirasi kita. Kita hanya perlu sedikit lebih peka melihat dengan hati.

Ibuku Inspirasiku.Wanita ini bernama Nuraini. Dia adalah Ibuku. Wanita yang luar biasa. Ibuku bukan wanita karier, ia hanya seorang Ibu rumah tangga. Sejak kecil ia sudah kehilangan Ayah, dan karena ia masih memiliki adik yang masih kecil-kecil, ia hanya diperkenankan sekolah hanya sampai tingkat dasar. Tapi itu tidak membuatnya berkecil hati. Ia rela berjualan dan kehilangan masa kecil agar bisa ikut kursus menjahit. Semangat belajarnya luar biasa. Hingga akhirnya ia bisa berwiraswasta, punya banyak pelanggan.

Ibuku tidak pernah mengenal konsep marketing, tapi dia tau banyak soal marketing. Kunci utamanya adalah memelihara kepuasan pelanggan. Agar pelanggan puas, maka harus memberikan yang terbaik, karena itu semua yang bekerja padanya sudah tau tabiat ibu yang cerewet jika jahitan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Aku penah bertanya, kenapa aku tidak bisa menjahit sebagus dia. Jawabnya: ”kamu tidak suka menjahit, selama kamu tidak suka, kamu tidak akan bisa lakukan yang terbaik.”. Dari Ibulah aku belajar mencintai pekerjaan.

Ibuku tidak pernah belajar ilmu psikologi. Tapi dia adalah ibu yang berhati lembut. Tidak pernah marah, marahnya adalah diamnya. Ketika masih duduk di taman kanak2 aku masih ingat saat pulang sekolah aku berlari hanya untuk bilang kalau aku sudah bisa menggambar bintang. Waktu itu dia sedang bekerja di ruangan menjahitnya. Ia tinggalkan pekerjaanya, dan dengan antusias dia ingin melihatku menggambarkan bintang untuknya. “Jangan suka mengabaikan orang yang ingin berbagi denganmu... Tidak bisa melakukan apa-apa paling tidak kamu sudah menjadi seorang pendengar”.

Meski tidak pernah mengecap pendidikan tinggi, ibu bukan wanita yang kolot. Ibulah yang banyak meyakinkan Abah bahwa sebagai partner mereka berdua bisa menyekolahkan kami anak-anaknya hingga Perguruan Tinggi. Tanpa dukungan Ibu, Abah yang cuma PNS pernah merasa "tidak mungkin", mengingat dua saudara laki-lakiku berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta. Sementara kami bertiga kuliahnya saling susul menyusul. Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikannya

Banyak hal yang aku pelajari dari ibuku. Tentang semangat untuk belajar dan terus belajar, tentang kesabaran, dan tentang kerja keras. Ia lakukan semua tugasnya sebagai istri, sebagai ibu dan sebagai tukang jahit secara bersamaan nyaris puluhan tahun, dan ia tidak pernah mengeluh. Karena itulah aku memilih ibu sebagai sosok yang banyak mengispirasiku. Dan aku yakin ada banyak ibu yang juga seperti ibuku di luar sana. Seperti halnya suster apung yang juga seorang ibu, pemulung yang mungkin seorang ibu, tukang sapu jalan yang juga seorang ibu, seorang dokter yang juga seorang ibu, guru yang juga seorang ibu... Dan mereka menjalani itu semua tanpa mengeluh...





bambang.sutejo

0 komentar:

Posting Komentar